Thursday 23 March 2017

Kisah menuntut ilmu: bermimpi untuk kuliah

Walaupun dari keluarga miskin, tetap bisa kuliah

Ketika itu aku masih mondok disebuah pesantren yang bernama Ashhabul Yamin, pesantren tersebut dipimpin oleh ulama besar yaitu Abon Buni, beliau merupakan alumni dari Mudi Mesra Samalanga. Setiap harinya aku selalu melakukan pengajian ilmu agama di pesantren selama 4 tahun lamanya, biaya hidup semenjak di pesantren, semua tunggangan hidup semua kepada mama, mamakulah yang menghidupkan keluarga, mamaku selalu bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan dan segalanya untuk kami bisa beraktivitas seperti biasanya.
Setelah dia menyelesaikan semua tugas yang dititipkan oleh Tuhan kepadanya, kemudian dia bergegas untuk pergi mencari nafkah untuk hari keesokannya.
Dimana ada tawaran yang bisa menghasilkan rezeki yang halal dia terima demi kami, dia tak seditpun mengeluh dan melampiaskan susah dan lelahnya kepada kami, mama pernah berkata “Wahai qiratul ayyun, kalian tidak perlu bekerja, biarkan mama yang akan bekerja untuk kalian, walaupun kalian sudah berpisah dengan papa, namun mama akan selalu ingin menjadi pencari nafkah untuk keluarga ini, yang penting kalian rajin mengaji, itu saja yang mama harapkan dari kalian semua, supaya nanti takkala mama sudah pergi meninggalkan kalian untuk selama-lamanya akan ada yang bisa membaca kitab suci tersebut untuk mama, bacaan itulah yang akan menjadi kado yang sangat istimewa untuk mama, ketika mama berada dialam ketiga sana”. Aku sangat berharap impian sederhana mama itu bisa terwujud, amin yaa rabbal ‘alamin.
Setiap hari alur cerita hidup mama tersayang begitu, dan aku mulai sadar betapa susahnya mama yang selau membimbingku dari kepayahan hidup, terkadang seminggu sekali dia berobat ke rumah sakit untuk kesembuhan penyakit yang deritanya, setiap aku bertanya, dia selalu menjawab “mama baik dan sehat-sehat saja” dia tak pernah mengatakan sakitnya kepadaku. Dulunya dia bugar, kini mulai sakit-sakitan, tubuhnya yang dulu kencan kini mulai berkeriput, rambut yang dulunya hitam kini juga mulai memutih perlahan-lahan, kutatap mata dia yang berbinar-binar dan mulai menesteskan air mata haru, air mata bangga, air mata bahagia melihatku sudah menjadi tumbuh dewasa seperti sekarang ini. Tanpa ada papa, dia berhasil mendidikku sampai kini.
Tak terasa sudah 11 tahun papa meninggalkan kami dan akupun sangat kurang tahu tentang kronologis kehidupannya sekarang, apakah dia baik-baik saja atau tidak. Semoga allah akan selalu memberikan hidayah dan petunjuk untuknya, walaupun sangat susah untuk menjumpainya lagi, namun aku berharap kesusahan itu akan terganti dengan kemudahan untuk menjumpainya di padang mahsyar nanti. Hidup tanpa seorang ayah sangatlah susah, beban semuanya akan ditanggung oleh seorang wanita yang karamah, namun kini aku sadar yang mana diatas langit ada langit juga, kepedihan yang aku rasakan belum begitu berat, namun akan ada lagi seseorang dikejauhan sana yang lebih menderita. Begitulah kehidupan yang diciptakan oleh Allah, diberikan berupa sedih dan bahagia, seperti isi ayat alqur’an dibawah ini:
“Wahai manusia, kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan, untuk menguji iman kalian dan hanya kepada kamilah kalian akan kembali” (QS. Al-Anbiya: 35).
Setelah tamat SMA aku berfikir untuk menjadi yang terbaik dimata mama, bertujuan untuk membahagiakannya, ketika itulah aku mulai serius belajar ilmu agama agar aku menjadi anak yang saleh, anak yang lebih dalam agama. Aku telah berjanji kepada diriku sendiri, yang mana aku ingin menjadi seorang ustadz dan aku suka juga dengan dunia perkuliahan, namun itu tidak akan mungkin aku bisa kuliah, karna aku sadar aku bukan orang kaya berbeda dengan mereka, ketika itu aku telah bertahan di pesantren menuju 4 tahun, namun ada berita dari seseorang, yang bahwa ada dibuka lowongan beasiswa kuliah dari LPSDM Pemda Aceh dari S1 hingga S3 dalam negri dan luar negri.
Maka kemudian aku pergunakan kesempatan emas ini dengan penuh keyakinan, Namun Alhamdulillah Allah berkhendak dengan qudrahnya, maka kami berjumlah 27 orang termasuk saya lewat testing dan terpilihlah kami ditetapkan sebagai perwakilan dari seluruh Aceh dan kamipun mendapatkan beasiswa LPSDM Pemda Aceh Tahap I, Alhamdulillah akhirnya aku bisa melakukan perkuliahan, walaupun sebelumnya tidak percaya diri dan merasa ragu, karna dari Aceh sangat banyak yang melakukan testing beasiswa tersebut, mungkin sudah beginilah nasibku yang telah dituliskan oleh Tuhan sebelumnya di loqhil mahfudz.
Maka Pemda Aceh menetapkan S1 saya di Politeknik Negeri Lhokseumawe di jurusan Teknik Kimia pada program studi Teknologi Kimia Industri.

Friday 10 March 2017

KARYA TULIS ILMIAH: Sepucuk surat untuk malaikatmu

Sepucuk Surat Untuk Malaikatmu

Takkala cahaya fajar mulai terbentang di langit, sesosok pelita jiwaku yaitu mama tersayang bangun untuk menyiapkan sarapan dan segalanya untuk kami bisa beraktivitas seperti biasanya. Setelah dia menyelesaikan semua tugas yang dititipkan oleh tuhan kepadanya, kemudian dia bergegas untuk pergi mencari nafkah untuk hari keesokannya. Dimana ada tawaran yang bisa menghasilkan rezeki yang halal dia terima demi kami, dia tak seditpun mengeluh dan melampiaskan susah dan capekannya kepada kami, mama pernah berkata “Wahai qiratul ayyun, kalian tidak perlu bekerja, biarkan mama yang akan bekerja untuk kalian, walaupun kalian sudah berpisah dengan papa, namun mama akan selalu ingin menjadi pencari nafkah untuk keluarga ini, yang penting kalian rajin mengaji, itu saja yang mama harapkan dari kalian semua, supaya nanti takkala mama sudah pergi meninggalkan kalian untuk selama-lamanya akan ada yang bisa membaca kitab suci alqur’an, bacaan itulah yang akan menjadi kado yang sangat istimewa untuk mama, ketika mama berada dialam ketiga sana”. Saya sangat berharap impian sederhana mama itu bisa terwujud, amin yaa rabbal ‘alamin.
Setiap hari alur cerita hidup mama tersayang begitu, terkadang seminggu sekali dia berobat ke rumah sakit untuk kesembuhan penyakit yang deritanya, dia selalu menjawab “mama baik dan sehat-sehat saja” ungkap mama ketika itu, dia tak pernah mengatakan sakitnya kepada kami, yang mana dulunya dia bugar, kini mulai sakit, tubuhnya yang dulu kencan kini mulai berkeriput, rambut yang dulunya hitam kini juga mulai memutih perlahan-lahan, Ku tatap mata dia yang berbinar-binar dan mulai menesteskan air mata haru, air mata bangga, air mata bahagia melihatku sudah menjadi tumbuh dewasa seperti sekarang ini, tanpa ada papa, dia berhasil mendidikku sampai kini.
Tak terasa sudah 11 tahun papa meninggalkan kami dan kami kurang tau kronologis kehidupannya sekarang, apakah dia baik-baik saja atau tidak, semoga allah akan selalu memberikan hidayah dan petunjuk untuknya, walaupun sangat susah untuk menjumpainya lagi, namun saya berharap kesusahan itu akan terganti dengan kemudahan untuk menjumpainya di padang masya nanti bersama-sama berteduh dibawah payung baginda rasul, hidup tanpa ayah sangatlah susah, beban semuanya akan ditanggung oleh seorang wanita, namun saya sadar diatas langit ada langit juga, kepedihan yang kita rasakan belum begitu berat, namun akan ada lagi dikejauhan sana yang lebih dari kita, begitulah kehidupan ini diciptakan oleh allah diberikan susah dan bahagia, seperti ayat alqur’an dibawah ini:
“Wahai manusia, kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan, untuk menguji iman kalian dan hanya kepada kamilah kalian akan kembali” (QS. Al-Anbiya: 35).

Sekarang mamaku adalah kepala keluarga yang selalu memotivasiku ketika aku berbuat kesalahan, dia selalu menasehatiku disetiap harinya tanpa lelah, ya allah lindungilah setiap langkah kakinya dan panjangkan umurnya, aku masih ingin hidup bahagia nantinya bersama dia, tapi jikalau engkau berkehendak memanggilnya sebelum bahagiaku, maka selamatkan dia didunia dan akhirat, dengan do’a yang selalu aku bacakan ini sampaikanlah kepada malaikatmu untuk jauhkan dia dari azab yang akan menimpanya, malaikat-malaikat yang selalu ada disampingnya, sampaikanlah suratku berupa do’a abadi untuk mereka, karna aku sangat mencintainya dan menyayanginya, semoga disuatu hari nanti kami akan bisa bersama-sama kembali di surga.
My mom is the best.......................

Nama: Muhammad S Salman (21)
Chemical Engineering (Teknologi Kimia Industri)
Politeknik Negeri Lhokseumawe


Wednesday 8 June 2016

Hal Yang Membuat Fakir Ilmu Dan Harta

Baiklah teman-teman semua,,,,,,,,???
Ini ada beberapa masalah yang membuat harta dan ilmu kita akan menjadi fakir dan akan hilang jika pada pelajar.

Ini telah saya simpulkan dari Al-kitab “Ta’limul mutaa’llimun” karangan guru kita bersama yaitu Syech Zarnuji, beliau adalah seorang ulama yang besar dan megah akan ilmunya. Bacalah semua point-point yang sudah saya simpulkan di bawah ini dan renungkanlah bersama-sama sudah berapa pointkah kita melakukannya ?

Ingat dengan baik kawan ?
Ilmu itu sangatlah mahal,,,,,,,,,,,??? Sayyina A’li Ila wajhahu pernah berkata “Barang siapa yang mengajariku satu huruf, maka sah untuknya membuat budak akan daku ataupun halal baginya untuk di perjual belikan”

Nah kawan-kawan semua???Lihatlah sayyina A’li betapa berharganya ilmu itu Walupun kita tak sebegitunya seperti dia, maka lakukanlah yang bisa kita lakukan dan yang mudah saja. Pahala itu sangat mudah di dapatkan dan begitu juga dengan dosa sangat mudah di dapatkan. Kita tau tuntut ilmu agama itu adalah wajib bagi kita yang beragama muslim yang berarti bukan maksud kita kalau sudah menuntut ilmu agama haruslah menjadi seseorang di atas ( A’LIM ) Tapi, itu sangatlah salah jika ada orang yang mengatakannya begitu.

Ini lah dia, Hal2 yg mbuat harta dan ilmu kita akan menjadi fakir,,,,,,,,???

1. Tidur dalam keadaan telanjang 2.Kencing dalam keadaan telanjang 3.Makan dan minum dalam keadaan berjanabah 4.Tidur dalam keadaan berjanabah 5.Menganggap enteng akan makanan dan minuman yang tersisa 6. Membakar kulit bawang merah dan bawang putih 7. Menyapu rumah dengan kain 8. Menyapu rumah pada waktu malam 9. Meninggalkan sampah dalam rumah 10. Berjalan di hadapan orang tua tanpa hormat 11. Memanggil orang tua dengan namanya 12. Menyolok gigi dengan kayu 13. Membersihkan (lap) tangan yang kotor dengan tanah dan debu 14. Duduk di atas tangga 15.Bersandar diri pada pintu 16. Berwudu’ di dalam bak WC 17. Menjahit pakaian yang ada pada badan 18. Menyapu wajah (muka) dengan pakaian 19. Meninggalkan rumah yang berlabah 20. Menganggap enteng shalat 21. Bercepat-cepat keluar dari mesjid 22. Pada waktu subuh sudah pergi ke pasar 23. Berlambat-lambat pulang dari pasar 24. Membeli pecahan roti pada si pengemis 25. Orang tua berdo’a buruk kepada seorang anak 26. Tak pernah menutup bejana usai menggunakannya 27. Mematikan lilin dengan nafas 28. Menulis dengan alat tulis yang rusak 29. Menyisir rambut dengan sisir yang rusak 30. Tinggal do’a kebaikan dari orang yang mendidik ( ustadz, orang tua dan guru ) 31. Memakai surban dalam keadaan duduk 32. Memakai celana dalam keadaan berdiri 33. Bakhlun ( kikir ) 34. Bakhlun A’la ( sangat kikir >>> Ex, jika ada makanan, dia takkan membagi kepada orang lain dan kepada diri sendiri pun juga takkan dia makan, biarkan membusuk sendiri makanannya :-D ) 35. Berfoya-foya 36. Malas 37. Berlambat-lambat 38. Menganggap enteng segala pekerjaan.

Thanks so much for everything,,,,,,,Semoga bermanfaat ya??? Cuma itu saja yang bisa saya sampaikan. Dan jikalau ada kejanggalan dan kekurangan, mohon di perbaiki ya ? Dan yang sangat paling saya sukai adalah jikalau teman2 meninggalkan komentar di sini buat saya ? Sya sungguh sangat berharap pada semuanya yang telah invited my blogger ;-)

Sunday 22 May 2016

Mesin Otomatis Penetas Telur

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi yang berkembang pesat dewasa ini, bidang industri merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kemajuan suatu negara sangat bergantung pada perkembangan industrinya, baik industri dalam skala besar (nasional) maupun industri dalam skala kecil (regional). Salah satu industri yang sedang gencar-gencarnya di kembangkan sekarang adalah industri radiografi. Penerapan industri radiografi sangat penting bagi suatu perusahaan industri lainnya, sebab dengan adanya industri radiografi ini segala kerusakan sistem yang terjadi dapat dengan mudah di deteksi. Hal ini tentunya akan memberikan efisiensi waktu dan biaya dalam suatu perbaikan sistem yang rusak pada perusahaan industri yang bersangkutan. Industri radiografi merupakan industri yang menggunakan aplikasi teknologi nuklir. Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang kedokteran, yaitu untuk melihat keadaan dalam tubuh manusia dengan cara di foto dengan sinar-X. Sedangkan dalam teknik radiografi yang di foto adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya. Pada akhirnya industri radiografi ini lebih sering di kenal dengan uji tak merusak (non destructive testing). Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan menembus benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka banyaknya radiasi yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama. Dengan memanfaatkan sifat interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa cacat yang ada di dalam bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik radiografi ini. Di dalam sebuah perusahaan industri tentunya tak lepas dari sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang di terapkan oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan. Tak terkecuali pada perusahaan industri radiografi yang telah kita ketahui aplikasi teknologi nuklir sangat memerlukan pengawasan dan pengelolaan yang memadai agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sejumlah kecelakaan radiasi telah terjadi di berbagai belahan dunia ini sehubungan dengan pemanfaatan teknologi nuklir dalam industri radiografi.Terlebih lagi kecelakaan radiasi dalam penggunaan kamera radiografi industri portabel yang digunakan di lapangan. Kecelakaan radiasi tersebut tidak hanya menimpa para pekerja tetapi juga pernah suatu kejadian yang membawa maut bagi seorang petani di Yango, Peru tahun 1999. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi para pekerja perusahaan industri radiografi. Oleh karena itu, perlu di cari sumber penyebab kecelakaan akibat kerja sehingga kita dapat mempelajari cara pencegahannya agar kejadian dan resiko kecelakaan tersebut dapat di tekan seminimal mungkin. 

1.2 Rumusan Masalah  Bagaimana prinsip kerja dari aplikasi industri radiografi ?  Apa faktor penyebab terjadinya kecelakaan pada perusahaan industri radiografi ?  Bagaimana cara pencegahan terjadinya kecelakaan akibat kerja pada perusahaan industri radiografi ?
1.3 Tujuan Penulisan  Memberikan wawasan dan pengetahuan terhadap penulis seputar industri radiografi yang berbasis iptek nuklir.  Memberikan kesadaran terhadap penulis akan pentingnya peran K3 dalam penggunaan alat-alat yang berbasis teknologi nuklir, khususnya pada industri radiografi.  Mengetahui cara pencegahan kecelakaan akibat kerja pada perusahaan industri radiografi sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ada.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecelakaan Akibat Kerja Kecelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga, tidak dikehendaki dan dapat menyebabkan kerugian baik jiwa maupun harta benda (Rachman, 1990). Menurut Suma’mur (1989), kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja pada perusahaan, artinya bahwa kecelakaan kerja terjadi disebabkan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Timbulnya kecelakaan kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, dimana faktor yang satu mempengaruhi faktor yang lainnya. Berdasarkan pendekatan epidemiologi ( US. Office of Technology Assesment Washington DC, 1975), faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan akibat kerja dapat dikelompokkan sebagai berikut.  Host, yaitu pekerja yang melakukan pekerjaan.  Agent, yaitu pekerjaan.  Environment, yaitu lingkungan kerja. Dari ILCI, dengan memodifikasi teori dari Heinrich yang terkenal dengan nama teori domino yaitu tentang terjadinya kecelakaan kerja sebagai berikut: 1. Kurangnya terhadap pengendalian oleh manajemen (Lack of Control Management) meliputi : • Perencanaan • Pengorganisasian • Kepemimpinan • Pengendalian 2. Penyebab-penyebab dasar murni ( Basic Couse (s) Origin (s) ): • Faktor personal • Faktor Pekerja • Penyebab yang merupakan gejala-gejala ( Immediate: Cause (s) Simptoms ) • Unsafe Act adalah pelanggaran terhadap prosedur yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. • Unsafe Condition atau keadaan yang secara langsung dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. 3. Keterkaitan terjadinya kecelakaan ( Incident Contact ). 4. Kehilangan orang atau harta ( People Proverty Loss ). 2.2 Pengertian Industri Radiografi Pemeriksaan tak merusak dalam menentukan kualitas suatu sistem dapat dilakukan baik dengan metode teknik nuklir maupun non-nuklir. Radiasi berdaya tembus tinggi dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan bahan tanpa merusak bahan yang diperiksa (non destructive testing). Teknik pemeriksaan dengan radiasi ini disebut juga radiografi industri. Uji tak merusak ini biasanya memanfaatkan radiasi jenis foton berdaya tembus tinggi, baik berupa sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop maupun sinar-X dari suatu pesawat. Sifat dari radiasi itu sendiri adalah sebagian diserap dan sebagian diteruskan oleh bahan yang diperiksa. Oleh sebab itu, radiasi akan mengalami pelemahan di dalam bahan. Tingkat pelemahannya bergantung pada tebal bagian bahan yang menyerap radiasi. Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan menembus benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka banyaknya radiasi yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama. Dengan memanfaatkan sifat interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa cacat yang ada di dalam bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik radiografi ini. Apabila radiasi yang diteruskan dan keluar dari bahan ditangkap oleh film fotografi yang dipasang di belakang bahan tersebut, maka perbedaan intensitas radiasi akan menimbulkan kehitaman yang berbeda pada film, sehingga cacat dalam bahan yang diperiksa akan tergambar pada film. Dengan teknik ini dapat diketahui mutu sambungan las, kualitas logam cor dan juga keadaan dalam diri suatu sistem. Untuk mendapatkan ketelitian pemeriksaan yang lebih tinggi, maka teknik radiografi dapat dikombinasikan dengan teknik pemeriksaan lainnya. Karena tiap cacat pada benda menimbulkan gambar yang berlainan, maka untuk membaca gambar pada film diperlukan pengalaman dan keahlian tersendiri, sehingga kemungkinan terjadinya salah interpretasi dapat dihindari atau dikurangi. 2.2.1 Sejarah Ilmu Radiologi Perkembangan ilmu radiologi dimulai sejak ditemukannya sinar-x oleh Prof William Conrad Rontgen pada bulan November tahun 1895 dengan demikian disiplin ilmu radiologi merupakan ilmu yang relatif masih muda dibandingan dengan ilmu-ilmu lainnya khususnya ilmu kedokteran. Sedangkan di Indonesia radiologi baru berkembang pada tahun 1950, dengan dibukanya bagian radiologi di rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo yang pada waktu masih bernama CBZ dan di pimpin oleh Prof. Dr. Vanderplats dan Prof. Knoch radiology dari Belanda, Bersama-sama dengan beberapa dokter dari Indonesia diantaranya Prof Yohannes, Prof Siwabessy, Prof H.B.Syahrial Rasyad, dan Prof. Dr. H. Gani Ilyas yang semuanya sudah almarhum. Sedangkan tenaga operator pada saat itu direkrut dari tenaga-tenaga perawat senior yang di latih untuk mengoperasikan pesawat dan atau sumber radiasi lainnya. Didalam perkembangannya ternyata bahwa ilmu radiology dan teknologi radiologi berkembang sangat pesat sehingga perlu untuk mendidik tenaga radiografer secara formal. Perkembangan ilmu dan teknologi terus berkembang termasuk juga penelitian-penelitian dalam bidang radiology yang dilaksanakan oleh International Atomatic Energy Assosiation (IAEA) tentang akibat negative yang di timbulkan oleh radiasi pengion, maka muncullah rekomendasi-rekomendasi. Salah satu diantaranya adalah pekerja radiasi harus berumur sekurang- kurangnya 18 tahun. Tahun 1964 terbit pula U.U No 60 Tentang pokok –pokok Tenaga Atom yang juga mengatur tentang pemakaian radiasi sinar –x baik yang di gunakan untuk industri maupun untuk kepentingan pelayanan kesehatan. 2.2.2 Perkembangan Radiologi di bidang Industri Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri merupakan salah satu bentuk pemanfaatan radiasi yang ada pada zat radioaktif atau radioisotop. Radioisotop dapat diperoleh dari reaktor nuklir yang khusus memproduksi radioisotop ataupun reaktor riset, seperti terdapat di reaktor nuklir Bandung dan reaktor nuklir Serba Guna Serpong walaupun Reaktor Kartini Yogya tidak diberi fasilitas untuk memproduksi radioisotop. Radioisotop yang menguntungkan tersebut radiasinya mempunyai kemampuan untuk menembus bahan, pendeteksiannya yang sangat peka, dan radioisotop bersifat selektif, banyak digunakan dalam bidang industri. Pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang industri antara lain dalam : 1) Teknik radiografi 2) Teknik gauging 3) Teknik perunut atau teknik tracing 4) Teknik analisis aktivasi neutron Di dalam makalah ini hanya dibahas pemanfaatan radiasi nuklir dengan teknik radiografi yang digunakan pada perusahaan industri radiografi. Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang kedokteran, yaitu untuk melihat keadaan dalam tubuh manusia dengan cara di foto dengan sinar – X. Sedangkan dalam teknik radiografi yang di foto adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya. Sumber radiasi dalam teknik radiografi pada umumnya adalah :  Sumber radiasi sinar-X  Sumber radiasi sinar gamma  Sumber radiasi neutron Ketiga sumber radiasi tersebut digunakan dalam teknik radiografi karena mempunyai daya tembus yang sangat tinggi dan memiliki sifat-sifat khusus yang diperlukan dalam teknik radiografi. Sifat masing – masing sumber radiasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sumber Sinar – X Sinar – X atau yang lebih dikenal sinar Rountgen adalah gelombang elektromagnet yang berasal dari kulit elektron. Sumber sinar X berasal dari mesin pembangkit sinar X yang energi dan intensitasnya dapat diatur sesuai keperluan. Mesin pembangkit sinar – X ada 2 macam, yaitu : a) Tabung sinar – X berkatoda dingin ( Gas ) b) Tabung sinar-X berkatoda panas ( Vakum ) Mengingat bahwa mesin pembangkit sinar – X bisa diatur energi dan intensitasnya maka secara umum kualitas sinar – X dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : a) Sinar – X yang kuat b) Sinar – X yang lemah Kualitas sinar – X menentukan daya tembusnya. Semakin besar tegangan tabung sinar – X, semakin besar daya tembusnya dan makin pendek panjang gelombangnya. Dalam teknik radiografi, batas kualitas sinar X yang perlu diketahui adalah : a) Sinar – X takbermuatan dan tak bermassa b) Sinar – X termasuk gelombang elektromagnetik yang tak tampak c) Sinar – X bergerak lurus, berkecepatan tinggi mendekati kece-patan cahaya. d) Sinar – X tidak dapat dibelokkan oleh prisma maupun oleh len-sa, akan tetapi bisa disefraksi oleh kristal. e) Sinar – X, walaupun tak bermuatan, tetapi dapat mengionisasi-kan medium yang dikenainnya, sehingga dapat merusak sel-sel manusia. f) Sinar – X dapat menembus bahan. g) Sinar – X bersifat polikromatis dengan spektrum yang sinam-bung ( Continue ). 2. Sumber Radiasi Sinar – Gamma (ɤ ) Dalam teknik radiografi, radiasi sinar gamma banyak digunakan karena daya tembusnya sangat kuat dan radioisotopnya relatif mudah dibuat dan umur paronya relatif cukup panjang, sehingga bisa dipakai dalam waktu cukup lama. Beberapa sumber radiasi sinar gamma ( ɤ ) yang banyak digunakan dalam teknik radiografi adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Sumber radioisotop yang banyak digunakan dalam radiografi No Radioisotop Gamma (ɤ) Energi; MeV Waktu paro Keterangan 1 Co60 1,17 dan 1,33 5,24 tahun Aktivitas jenis tinggi 2 Cs137 0,66 30 Tahun Aktivitas jenis agak rendah 3 Ir192 0,1 ~ 0,6 75 Hari Aktivitas jenis agak tinggi 4 Tl170 0,084 127 Hari Aktivitas jenis tinggi 3. Sumber Radiasi Neutron (on1) Sumber radiasi neutron seringkali juga digunakan dalam teknik radiografi karena daya tembusnya kuat. Pemakaian sumber radiasi neutron perlu kehati-hatian karena neutron walaupun tidak bermuatan tetapi neutron punya massa yang berdampak pada obyek benda yang akan diperiksa dengan teknik radiografi. Sumber radiasi neutron ada tiga macam, yaitu : a) Reaktor Nuklir  Akselerator  Radioisotop yang dapat bereaksi menghasilkan neutron Sumber neutron yang berasal dari reaktor nuklir dan akselerator pada umumnya bersifat stasioner sehingga pekerjaan radiografi harus dilakukan di tempat. Sedangkan sumber neutron yang berasal dari radioisotop bisa bersifat mobil, sehingga dapat dibawa keluar sesuai keperluan radiografi. 2.3 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik. Penyebab dasar kecelakaan kerja : Faktor Personil a. Kelemahan Pengetahuan dan Skill b. Kurang Motivasi c. Problem Fisik Faktor Pekerjaan a. Standar kerja tidak cukup Memadai b. Pemeliharaan tidak memadai c. Pemakaian alat tidak benar d. Kontrol pembelian tidak ketat Penyebab Langsung kecelakaan kerja Tindakan Tidak Aman a. Mengoperasikan alat bukan wewenangnya b. Mengoperasikan alat dengan kecepatan tinggi c. Posisi kerja yang salah d. Perbaikan alat, pada saat alat beroperasi Kondisi Tidak Aman a.Tidak cukup pengaman alat b.Tidak cukup tanda peringatan bahaya c. Kebisingan/debu/gas di atas NAB d. Housekeeping tidak baik Penyebab Kecelakaan Kerja (Heinrich Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian Berdasarkan Prosentasenya: a. Tindakan tidak aman oleh pekerja (88%) b. Kondisi tidak aman dalam areal kerja (10%) c. Diluar kemampuan manusia (2%) 2.4 Penanggulangan Hazard Control 2.4.1 Eliminasi Cara ini mengharuskan penghilangan bahaya secara total. Karena tidak ada lagi bahaya, kemungkinan kecelakaan menjadi nol. Aplikasi: mengganti tiang pengaman fender pada jembatan yang rusak agar bisa digunakan sementara. 2.4.2 Substitusi Cara ini diambil untuk mengurangi tingkat bahaya. Sumber bahaya utama diganti dengan sesuatu yang kurang membahayakan. Aplikasi: mengganti kamera radiografi yang sudah berusia tua dengan kamera radiografi yang baru sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. 2.4.3 Rekayasa Teknis Cara ini ditempuh dengan desain atau modifikasi hardware untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan akibat kerja. Aplikasi: Dibuatkan pakaian kerja khusus untuk menghindari bahaya radiasi. 2.4.4 Rekayasa Administrasi Dicapai dengan melakukan perubahan prosedur untuk mengurangi potensi bahaya. Aplikasi: Memasang rambu tanda radiasi pada kamera radiografi Gambar 2.2 Tanda Radiasi 2.4.5 Alat Pelindung Diri Melengkapi pekerja dengan alat pelindung untuk mengurangi keparahan jika terjadi peristiwa tak diinginkan. Gambar 2.3 Alat Pelindung Diri Berikut adalah alat keselamatan yang melekat pada seorang pekerja industri radiografi : 1. Helm Fungsi helm pengaman sudah jelas, untuk melindungi kepala dari jatuhan batu atau benda lainnya. Helm yang digunakan di terowongan agak berbeda dengan yang dipermukaan. Helm pekerja tambang bawah tanah memiliki tepi yang lebih melebar dengan cantelan di bagian depan untuk mengaitkan lampu kepala. 2. Lampu kepala Ketika pipa yang mengalami kerusakan berada pada daerah gelap, maka penerangan yang memadai sangat diperlukan. Itu sebab, lampu kepala jadi wajib dikenakan. Lampu ini bisa bertenaga aki (elemen basah) atau batere (elemen kering) yang digantung di pinggang. Dibanding batere, aki memiliki beberapa kelemahan. Selain ukuran dan bobot aki yang lebih berat, cairan asam sulfat yang bocor dapat merusak pakaian. 3. Kacamata keselamatan Untuk orang berkacamata minus atau plus, disediakan lensa khusus sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan. Yang pasti, lensa ini tidak boleh terbuat dari kaca, karena jika terjadi benturan dan lensa pecah, serpihan kaca malah akan membahayakan penggunanya. 4. Respirator Respirator atau masker berguna untuk melindungi jalur pernapasan para pekerja. Respirator yang digunakan adalah respirator khusus, jadi tidak sekedar kain kasa putih yang biasa digunakan untuk menangkal influenza. Respirator ini mesti memiliki filter yang dapat diganti-ganti. Penggunaan filter harus disesuaikan dengan keadaaan, apakah untuk menangkal debu atau gas berbahaya. 5. Sabuk Sabuk ini terutama digunakan sebagai cantelan berbagai alat keselamatan lain. Setidaknya ada dua alat yang melekat setia pada sabuk, aki/batere untuk lampu kepala dan self resquer. Sabuk juga dilengkapi kait di bagian belakang yang dapat digunakan untuk cantelan alat-alat tangan (kunci inggris, palu) atau senter. 6. Sepatu boot Dengan kondisi terowongan yang umumnya berlumpur, sepatu boot menjadi kebutuhan pokok. Sepatu pendek hanya akan menyebabkan kaki terbenam dalam lumpur. Sepatu boot ini juga mesti dilengkapi dengan sol berlapis logam dan lapisan logam untuk melindungi jari kaki. 7. Alat tambahan Untuk pekerja yang melakukan tugas khusus, alat pelindung ini bisa bertambah. Untuk bekerja di ketinggian, pekerja memerlukan safety harness. Alat ini digunakan sebagai pelindung jatuh, agar ketika terpeleset, pekerja tetap tertahan dan tidak berdebam. Pekerja yang melakukan pengelasan, juga membutuhkan alat pelindung mata atau muka khusus. 2.5 Cara Pencegahan Kecelakaan Pada Industri Radiografi 2.5.1 Kasus Yang Terjadi Seorang QO yang sudah cukup berpengalaman sedang melakukan pekerjaan uji tak rusak dengan kamera radiografi industri di lokasi konstruksi. Sumber radioaktif yang digunakan adalah Ir-192, aktivitas sumber 1.400 GBq. Pada saat pekerjaan radiografi, QO tersebut tidak melakukan survey radiasi secara benar terlebih dahulu meskipun survey meter tersedia di lapangan. Suatu ketika QO menjadi kebingungan untuk memastikan apakah posisi sumber Ir-192 di “dalam” atau di “luar” kamera radiografi ketika dia melakukan suatu tindakan yang mengakibatkan sumber macet menjadi pada posisi yang tidak terproteksi. Dalam situasi yang demikian, dia terus saja melakukan kegiatan rutinnya, yaitu: memasuki daerah kerja, memindahkan film yang sudah disinar, mengatur kembali posisi kabel penuntun sumber (source guide tube), dan memasang film baru. QO mengulang teknik radiografi hingga delapan kali dan ketika dia melihat hasil ekspos yang kedelapan dengan gambar (citra) yang terlalu hitam dibandingkan gambar sebelumnya maka dia menjadi sadar tentang apa yang sesungguhnya telah terjadi. Dalam situasi yang seperti ini, ternyata sumber Ir-192 tidak dapat kembali ke posisi tersimpan tepat di dalam kamera radiografi. Dengan kata lain, selama pekerjaan radiografi tersebut posisi sumber tetap berada di luar kamera, yaitu pada source guide tube, diperkirakan sekitar bagian ujungnya (end of source guide tube atau source stop). QO tidak segera memberitahu pihak manajemen perihal kejadian ini hingga dia mulai merasakan sakit. Tangan QO mulai menunjukkan tanda sakit 12 (dua belas) hari setelah terpapar radiasi tinggi (over exposure). 1. Dosimetri Dosis yang tercatat pada dosimeter film sebesar 2,5 Sv yang dianggap sebagai dosis terhadap gonad perorangan. Tidak ada efek sindrom radiasi akut (seperti, mual, diare, muntah-muntah, efek darah yang signifikan) sesuai pemeriksaan. Berdasarkan hasil evaluasi film badge yang digunakan sebagai monitoring perorangan, maka perkiraan dosis maksimum pada jari tangan 220 Sv hingga 300 Sv. 2. Penyebab Kecelakaan tersebut terjadi sebab QO tidak melakukan survey radiasi dengan benar atas setiap ekspos yang dilakukan. 3. Akibatnya QO mulai merasakan sakit 12 (dua belas) hari setelah terpapar radiasi tinggi dan akibat rasa sakit yang semakin tidak tertahankan maka dia pergi berobat ke Rumah Sakit. Dari hari ke hari (hari ke14, ke19, ke-24, ke-27, ke-56, ke-102 hingga kira-kira 5 tahun setelah kejadian) terlihat tangan si korban mengalami perubahan yang semakin menderita. Jari tangan kiri dan kanan QO tersebut hampir semuanya diamputasi. Tangan si korban sangat sensitif terhadap panas maupun dingin dan menurut perkiraan, amputasi tambahan terhadap bagian tangan QO mungkin akan dilakukan lagi. Tindakan medik yang intensif sangat diperlukan selama beberapa tahun untuk maksud pemulihan kesehatannya. 4. Pencegahan Kecelakaan radiasi ini semestinya tidak akan terjadi apabila QO melalukan survey radiasi sesuai prosedur. Setiap selesai satu ekspos maka survey radiasi harus dilakukan untuk memastikan posisi sumber telah berada di dalam kamera atau masih berada di luar kamera. Dosimeter yang dilengkapi dengan alarm sangat baik untuk digunakan oleh QO atau PO sebab survey meter tersebut dapat memberikan peringatan terhadap petugas tersebut tentang tingkat radiasi. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1. Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan menembus benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka banyaknya radiasi yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama. Dengan memanfaatkan sifat interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa cacat yang ada di dalam bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik radiografi ini. 2. Manajemen K3 merupakan sebuah proses yang khas, terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai keselamatan dan kesehatan para pekerja. 3. Kecelakaan radiasi kemungkinan besar tidak akan terjadi apabila pekerja melalukan survey radiasi sesuai prosedur. Setiap selesai satu ekspos maka survey radiasi harus dilakukan untuk memastikan posisi sumber telah berada di dalam kamera radiografi atau masih berada di luar kamera radiografi. 3.2 SARAN Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting dalam pengelolaan aplikasi yang berbasis iptek nuklir, khususnya pada industri radiografi. Kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi suatu perusahaan atau negara. Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh manajemen perusahaan tetapi juga dari unsur para pekerja. DAFTAR PUSTAKA Silalahi, Bennett N.B. [dan] Rumondang. 1991. Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. [s.1]. Pressindo. Pustaka Binaman Suma’mur. 1991. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta. Haji Masagung Dinata, Ahmad. 2004. Resiko Dan Pencegahannya. Cirebon. Gramedia Baharuddin, Sultan. 1985. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta. Gunung Agung http://www.gentook3.net/index.php/2011/12/09/pencegahan-kecelakaan-akibat-kerja-pada-industri-radiografi.t/ waktu unduh : 23.29 , 08 Mei 2016